Main » 2009»December»14 » Pria dengan keterbelakangan mental yang jenius
3:00 PM
Pria dengan keterbelakangan mental yang jenius
Menurut ayahnya, Peek sudah memiliki ingatan yang kuat sejak usia 16-20
bulan. Ia membaca buku, mengingat isinya lalu mengembalikan buku-buku
tersebut dengan posisi terbalik ke rak untuk menunjukkan kalau ia sudah
selesai membacanya. Ia membaca satu buku dalam waktu satu jam, dan
mengingat nyaris semua yang ia baca, mengingat informasi yang sangat
luas dalam hal sejarah, literatur, geografi, angka, olahraga, musik dan
tanggal.
Teknik membacanya yaitu dengan membaca halaman kiri dengan mata kirinya
dan halaman kanan dengan mata kanannya, dengan cara ini ia bisa membaca
dua halaman sekaligus dengan rate 8-10 detik per halaman. ia bisa
mengingat isi 12000 buku.
Mungkin para pencinta fisika sudah tidak asing lagi dengan beberapa
nama orang-orang jenius di bidang fisika seperti: Albert Einstein,
Erwin Schroedinger, Max Planck, dan sebangsanya. Mereka memang
merupakan orang jenius yang terlahir pada zamannya masing-masing. Tapi
sekarang kita tak akan membicarakan mereka, karena yang akan dibahas
kali ini adalah sesosok manusia SUPERJENIUS, dialah The Rain Man alias
Kim Peek. Rain Man adalah judul film peraih piala Oscar tahun 1988 yang
bercerita mengenai pria autis jenius dengan kemampuan aritmatik yang
menakjubkan. Film karya Barry Morrow ini diangkat dari kisah nyata
seorang warga negara AS yang tinggal di Salt Lake City bernama Kim Peek.
Dalam film ini, Kim Peek diperankan oleh Dustin Hoffman. Dustin
Hoffmann sendiri merupakan orang yang memaksa Fran -ayah Kim (di dunia
nyata)- untuk memperkenalkan Kim kepada dunia di sekelilingnya. Pada
awalnya ia ragu dan takut jika Kim akan dijadikan bahan olok-olokan.
Namun kini, berkat film tersebut, Kim dan Fran telah bepergian di
sekeliling AS, menjadi pembicara di sekolah-sekolah dan berbagai klub
pertemuan tanpa memungut bayaran!
MASA-MASA AWAL KEHIDUPAN KIM
Kim dilahirkan pada tahun 1951 dengan ukuran kepala 3 kali lebih besar
dibandingkan ukuran kepala bayi normal. Selain itu, Kim juga divonis
menderita encephalocele, yaitu semacam luka di belakang kepala yang
memperlihatkan sebagian otaknya yang menonjol keluar. Di usia tiga
tahun, luka itu semakin meluas dan merusak sebagian otak Kim. Tahun
1983, Kim menjalani pemeriksaan X-ray yang berhasil menyibak keanehan
yang terjadi di otak Kim, yaitu otak Kim hanya memiliki satu bagian!
Dengan kata lain, otak Kim tidakterbagi menjadi otak kanan dan otak
kiri layaknya orang normal.Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan
lanjutan, kemballi diperlihatkan bahwa setengah dari bagian otak Kim
telah terpecah menjadi tiga bagian.
Berbagai pemeriksaan itu tak juga memberikan keterangan mengenai
penyebab kejeniusan Kim, hanya penyebab ketidakmampuannya. Kim memiliki
kelemahan dalam hal motorik, bahkan untuk mandi dan menggosok gigi pun
tak dapat dilakukan seorang diri. Ketika Kim lahir, dokter memvonisnya
sebagai ‘anak terbelakang’ atau ‘cacat mental’ dan ia menyarankan kedua
orang tua Kim untuk membawanya ke rumah perawatan. Namun pada saat itu
Fran dan istrinya membawa pulang Kim dan memperkenalkan Kim pada buku.
Pada usia tiga tahun, Kim bertanya pada Fran arti kata "rahasia”.
Sambil bercanda, Fran menyuruh putranya itu untuk mencarinya di kamus.
"Saat itu ia belum bisa berjalan”, kenangnya, "jadi ia merangkak ke
arah meja, mengangkat tubuhnya ke atas meja dan sekitar 30 detik
kemudian ia berseru ‘ketemu!’” Saat berumur 4,5 tahun Kim sudah hafal 8
volume awal dari satu set ensiklopedia yang ada di rumahnya. Bahkan,
baru-baru ini telah terungkap bahwa Kim dapat membaca 2 halaman buku
secara bersamaan dan meyerap isinya hanya dalam waktu 10 detik!
Hebatnya lagi informasi yang ia peroleh tadi tak akan dia lupakan.
Menakjubkan!
Selain kemampuan menghafal dan aritmatika yang jauh d iatas rata-rata,
Kim juga mencintai musik dan belajar memainkan piano pada Dr. April
Greenan dari Universitas Utah. "Dia mempunyai kemampuan bermusik yang
fenomenal dan lebih dari sekedar menghafal”, Ujar Dr.Greenan. "Bila Kim
mendengar sebuah simfoni saat dia kecil, dan kemudian mendengarnya lagi
pada usia 53 tahun, ia langsung dapat mengetahui bila terdapat
kesalahan kecil pada permainan musik itu.”
KEJENIUSAN SEORANG KIM PEEK
Sesungguhnya apa yang dikatakan dokter yang membantu kelahiran Kim
ialah benar, bahwa Kim bukanlah merupakan seorang autis jenius, tapi
lebih tepat disebut pria dengan keterbelakangan mental yang
superjenius. Karena seorang yang jenius biasanya memiliki kemampuan
luar biasa dalam 3 bidang. Tetapi Kim, sang superjenius, memiliki
kemampuan yang sangat hebat setidaknya di 15 bidang yang berbeda! Hal
ini disebabkan karena kemampuan menghafal 12000 buku, memprediksi cuaca
dan memiliki kemampuan bermusik layaknya Mozart!
Tak ada orang lain di dunia ini yang memiliki kapasitas otak seperti
Kim Peek. Badan Antariksa Amerika (NASA) pun tertarik menggunakan
berbagai peralatan canggih, seperti brain imaging dan data fusion
techniques, untuk menemukan rahasia di balik kemampuan otak Kim yang
mengagumkan. Ketika Kim ditanya mengenai pendapatnya mengenai langkah
yang akan diambil NASA, ia pun menjawab, "Itu yang terbaik.” Mengapa
dia bisa tahu segalanya? "Karena saya punya rasa cinta yang besar pada
semua yang saya lihat,”ujar Kim. Sulit untuk berbincang-bincang dengan
Kim. Pikirannya mampu berpindah-pindah dengan kecepatan tinggi. Namun
dengan bantuan Fran, Kim selalu dibimbing untuk kembali pada topik
pembicaraan semula.
Dalam sebuah pembicaraan umum, seorang bercerita bahwa ia dibesarkan di
kota Cirencester. "Itu adalah nama kamp orang Romawi, Corin,” sahut
Kim. "Corinium,” ujar orang tersebut seraya membetulkan pernyataan Kim.
Tetapi belakangan, setelah dicek ulang, Kimlah yang benar. Karena
orang-orang Romawi mengambil nama Corinium dari bahasa Keltik, Corin.