Gambar 15
Antara 3 hingga 30 persen cahaya matahari dipantulkan oleh
permukaan laut. Selanjutnya, hampir semua warna dari spektrum cahaya
akan diserap secara berturut-turut pada 200 meter pertama, kecuali
warna biru. (Oceans, Elder dan Perneta, hal. 27)
Gambar 16
Ombak dalam pada batas pertemuan dua lapisan air yang
berbeda kepekatan. Satu lapisan pekat (di bawah) dan yang lainnya lebih
encer (di atas). (Oceanography, Gross, hal. 204)
Allah berfirman di dalam Al Qur'an
أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ
مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ
بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا ۗ وَمَنْ لَمْ
يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh
ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap
gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya,
tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi
cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.
(Al Qur'an, An-Nuur, 24:40)
Ayat ini menyebutkan kegelapan yang dapat ditemukan di laut dalam,
di mana jika seseorang menjulurkan tangan ia tak akan bisa melihatnya.
Kegelapan di dalam lautan dan samudera ditemukan sekitar kedalaman 200
meter ke bawah. Pada kedalaman ini, hampir-hampir tidak ada cahaya lagi
(lihat gambar 15). Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak ada cahaya sama
sekali.
Manusia tidak berkemampuan menyelam lebih dari kedalaman 40 meter
tanpa bantuan kapal selam atau peralatan khusus. Manusia tak akan
bertahan tanpa perlengkapan di bagian gelap dari lautan, semisal pada
kedalaman 200 meter.
Gelapnya kedalaman laut ini hanya diketahui oleh para ilmuwan di masa
sekarang melalui berbagai peralatan khusus dan kapal atau peralatan
selam yang memungkinkan mereka menyelam ke kedalaman lautan.
Tanpa peralatan khusus, tidak mungkin manusia di
jaman Nabi Muhammad mengetahui bagaimana bentuk kegelapan di dalam
lautan. Ini membuktikan bahwa Al Qur'an diturunkan oleh Allah Yang Maha
Mengetahui.
Kita juga melihat dalam penggalan kalimat dari ayat di atas yang berbunyi: "...yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan;"
bahwa air di laut yang dalam diliputi oleh ombak dan di atas ombak ini
ada ombak lain. Sangat jelas bagi kita bahwa lapisan ombak yang ke dua
ini adalah ombak di permukaan laut yang biasa kita lihat, karena ayat
tersebut menyebutkan adanya awan di atasnya. Tetapi bagaimana dengan
ombak yang disebutkan pertama? Adakah ombak lain di bawah permukaan
laut?
Para ilmuwan telah menemukan pada masa sekarang adanya ombak dalam (internal waves) yang "terjadi pada batas pertemuan dua lapisan air yang memiliki perbedaan kepekatan." (lihat gambar 16).
Ombak dalam terjadi pada permukaan lapisan air di
kedalaman lautan karena ia memiliki kepekatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan air di atasnya. Ombak dalam berperilaku mirip ombak
permukaan. Ia juga bisa pecah seperti ombak di permukaan laut. Namun
ombak dalam tidak bisa terlihat oleh mata biasa. Ia hanya bisa
dideteksi melalui peralatan canggih dengan mempelajari perubahan suhu
dan kandungan garam pada suatu lokasi tertentu.
Sumber